Di Keheningan Malam itu...

Mata yang terpejam celik di malam yang hening lagi sunyi. Langsir dibuka tirainya... Bintang-bintang yang dirindui tidak memunculkan dirinya.. Tidak pasti mengapa hati tewas dengan perasaan. Airmata mengalir laju sukar dibendung telah memecahkan empangannya yang sekian lama teguh. Hati mengadu segalanya... takut, kecewa, marah, benci, rindu, yakin..ah, semuanya tenggelam dalam fikiran yang bercelaru. Kain juga basah, sejadah yang terhampar tercemar oleh airmata yang penuh erti. Pengharapan disandarkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta... diluahkan juga rindu yang ditanggung dan ketakutan yang menyelubungi diri. Biarlah Dia saja mengerti...kerna DIA tidak pernah meninggalkan ketika sendirian.Kerna yang pasti Allah tidak pernah zalim kepada hambaNya. Ya Allah...terimalah hamba sebagai tetamu malam Mu... di keheningan malam aku bersimpuh...



Sunday, January 9, 2011

Warkah untukmu teman...

Tit...tit...tit... Hp kesayanganku berbunyi, menandakan satu mesej masuk. Aku membacanya dengan perasaan yang sukar dimengertikan. Mesej daripada seorang sang Adam yang masih mengharap sesuatu daripadaku. Tanpaku sedari ada cecair panas di tubir mataku. Aku mengambil mushaf Al-QURAN milikku dan ku dekatkan di dadaku... Ya, hatiku masih mengatakan jawapan yang sama lalu cecair panas tadi berjatuhan setitik demi setitik... Aku menarik pen dari bekasnya dan mencoret sesuatu untuk temanku itu... sebuah jawapan untuk persoalannya dalam mesejnya sebentar tadi sekaligus jawapan pada sebuah penantiannya yang ku harap akan berakhir selepas ku titipkan warkah ini pada dirinya... (dan ku harap dia dapat membacanya)

Wahai teman,

Dirimu ibarat kejora yang melengkapkan pecahan-pecahan kenanganku. Seorang sahabat sekelas yang ku kenali sejak dari tingkatan 2 dan ku saksikan jatuh bangunmu dalam mengejar sebuah impian... Aku tidak tahu lagi bagaimana menghapuskan bayangan diriku darimu...Aku kagum dengan kesetiaanmu. 9 TAHUN...bukan satu jangkamasa yang pendek, dan selama itu juga engkau masih menanti jawapan yang tidak pasti...Namun, jauh di sudut hatiku amat payah untuk ku penuhi permintaanmu sebentar tadi..kerna kisah kehidupan selepas sekolah yang tidak disaksikan olehmu membawa aku jauh dari kehidupan yang lalu....penghijrahan bagiku yang permulaanya cukup menyakitkan. Jatuh bangun hanya Allah yang tahu dan menghadiahkan aku satu ketenangan yang belum dapat dicerna dalam otakku.. selama itu jugalah aku dapat tersenyum dalam kesedihan, aku dapat berdiri dalam kejatuhan, aku dapat bergembira dalam kesunyian manusia, mendapat ketabahan dalam kepayahan dan bergantung harap sepenuhnya padaNYa yang dahulunya lebih ku serahkan pada insan2 kesayanganku... satu revolusi hidup yang tak mungkin dapat ku fahamkan di mindamu... selama 4 tahun ini jugalah aku masih mencari cintaku Ya Rabbulizzati...

Maafkan aku teman...

Kau bukan yang mahram bagiku...ingin ku nyatakan padamu... 4 tahun itu membuatkan aku semakin jauh darimu... 4 tahun itu juga mengajar aku erti kehidupan yang sebenar... Ingin ku ceritakan segalanya padamu... Namun antara kita ada batasannya. Kalaulah engkau bisa mengerti wahai teman. Maafi aku, aku tidak rasa yang aku akan tenang sekiranya aku memenuhi permintaanmu... Ya Allah, apakah aku telah melalaikan seorang sang Adam milikMu...Ampuni aku YA Rabbku...Ya, aku tidak dapat memenuhi permintaanmu itu...mana mungkin aku melakukan sesuatu yang bertentangan dengan jiwaku kini...

Maafkan aku wahai insan yang telah ku lalaikan hatinya tanpa ku sedari...

Mungkin salah cara layananku terhadapmu selama ini...percayalah aku tidak pernah menyalahkanmu akan perasaan yang hadir dalam hatimu...Jangan pernah kau kecewa jika aku mengelakkan diriku daripadamu... Kerna aku sedang berusaha membantu diriku dan dirimu. Hingga jauh aku berkelana untuk mencari sesuatu yang aku dambakan... Namun jangan kau sangka aku akan melupakan dirimu, jangan kau pernah menyangka aku membuang semua kenangan persahabatan yang terjalin dari dulu... tidak akan pernah... Kerna engkau antara orang yang mengambil berat akan jatuh bangun diriku dahulu.

Maafkan aku wahai temanku...

Izinkan bayanganku pergi dari perdu ingatan mu....kenangi diriku hanya sekadar sahabat yang pernah singgah untuk menghiasi kotak-kotak kenanganmu... jangan pernah kau letakkan diriku dalam ruangan istimewa dalam hatimu.... Kerna bukan hamba yang lemah dan hina ini yang berhak berada di situ... Hanya ALLAH..

Berjuanglah wahai temanku... sesungguhnya aku jua sedang berjuang sepertimu... inilah jawapanku untuk dirimu...

Doa...

Tuhan yang Maha mendengar

Sesungguhnya Enagkau Maha Mengetahui...

Tegarkan jiwa ini untuk berada pada jalanmu untuk selamanya

Jangan biar diri tandus dimamah kefuturan

Menjauh dari Mu, Meminggir dariMu

Kuatkan hati kami Ya Allah

Kerana tiada siapa yang tahu

Kehidupan Hamba-Mu ini

Melainkan hanya Engkau...

No comments:

Post a Comment